Jakarta, Aktual.co — Manajemen Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang menutup layanan pelayaran tujuan Kupang-Aimere-Waingapu untuk beberapa hari ke depan akibat cuaca buruk.

Penutupan itu berlaku pada Kamis (4/6), setelah hari ini, Rabu (3/6), menutup lintasan Kupang-Sabu Raijua,” kata General Manager PT Fery Indonesia Cabang Kupang Arnol Jansen melalui pesan singkat di Kupang, Rabu (3/6).

Selain menutup pelayaran ke Airmere di Pulaua Flores bagian Tengah dan Waingapu di Pulau Umba bagian Timur, pihaknya juga memutuskan untuk mempercepat waktu pelayaran dari Kupang tujuan Rote Ndao lebih awal yaitu pukul 05.00 WITA pagi dari biasanya pukul 07.00 Wita.

Lintasan ke pelabuhan Waibalun di Kabupaten Flores Timur diberangkatkan tepat pukul 12.00 WITA untuk mencoba menghindari gelombang pasang di Selat Rote Ndao dan Selat Pukuafu.

“Untuk lintasan Kupang-Waibalun yang akan dilayari KMP Ranaka seuai rencana akan diberangkatkan pada pukul 12.00 WITA besok, Kamis tanggal 4 Juni 2015. Sementara Kupang-Rote Ndao PP oleh KMP Ile Mandiri dan KMP Balibo, jadwal pelayaran dari Kupang juga dipercepat dari biasanya,” katanya.

Penutupan beruntun itu dilakukan karena cuaca di perairan Selat Rote dan Laut Timor dan Laut Sawu yang menghubungkan perairan di Laut Flores dan Sumba bergerak pada tekanan antara 2,5 meter hingga 4,0 meter, sehingga rawan untuk dilayari.

Cuaca tak bersahabat itu juga telah diakui BMKG Stasiun El Tari Kupang berdasarkan foto satelit dan analisis kondisi cuaca terkini pergerakan gelombang laut di perairan setempat untuk dua hari ke depan diperirakan bisa mencapai empat meter.

Kondisi cuaca diperairan itu ekstrem karena perbedaan tekanan udara yang signifikan antara Australia dengan 1028 hpa dengan Indonesia yang hanya 1014 hpa telah memicu terjadinya angin kencang.

“Angin kencang yang terjadi dampaknya lebih dirasakan diwilayah di sebagian wilayah perairan dalam wilayah Nusa Tenggara Timur terutama di sekitar perairan Selat Rote, Laut Sawu dan Laut Timor,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Wahyu Argo, di Kupang, Rabu.

Akibat dari kondisi ini, katanya, kecepatan angin yang berhembus kencang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur mencapai 25 hingga 30 knot sehingga memicu tinggi gelombang laut di perairan itu antara 2,0 hingga 4,0 meter.

Diperkirakan kecepatan angin bertiup maksimal 30 knot sehingga dapat memicu tinggi gelombang pada kisaran dua hingga 4.0 meter, karena itu perlu diwaspadai oleh para nelayan dan operator kapal motor penyeberangan (KMP) yang beraktivitas dan melintasi perairan ini.

Artikel ini ditulis oleh: