Jakarta, Aktual.com — Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kini mulai panen buah durian dan diperkirakan Januari-Februari 2016 membanjiri pasar lokal.

“Kami yakin panen buah durian itu bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Kamis (3/12).

Sejauh ini, lanjut dia, pemerintah daerah terus mendorong petani mengembangkan budi daya tanaman durian untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Selain itu juga Kecamatan Leuwidamar menjadikan daerah agrowisata buah durian dan terbesar di Kabupaten Lebak.

Bahkan, ujar dia, buah durian Lebak jika memasuki panen dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor hingga Indramayu. Untuk itu, pihaknya mengembangkan tanaman durian itu guna mendorong pendapatan ekonomi petani. “Selain itu juga Kabupaten Lebak dijadikan daerah agrowisata durian sehingga banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air,” katanya.

Para wisatawan itu, selain mengunjungi wisata budaya juga menikmati buah durian. Pengembangan tanaman durian itu berjenis otong, hepi dan matahari karena sangat cocok ditanam di Lebak. “Semua buah durian itu memiliki kualitas juga keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya,” katanya.

Menurut dia, durian yang dikembangkan petani sangat bagus karena harganya mahal di pasaran sehingga jika mendatangkan penghasilan bagi petani dan menyerap tenaga kerja. Produksi durian yang dikembangkan itu bisa menghasilkan uang lima sampai tujuh tahun. Setiap pohon jumlah buah antara 10-20 buah karena kualitas sangat bagus.

Adapun, jarak penanaman antara 10 X 10 meter sehingga banyak terkena sinar matahari. “Saya kira pengembangan durian hepi, otong dan matahari sangat cocok di kawasan Baduy,” katanya.

Ketua Kelompok Tani Sekarwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Endi Sudirman mengatakan pihaknya mengembangkan penangkaran durian yang berkualitas itu kini dikembangkan petani setempat.

Durian yang ditanam petani Baduy merupakan produk lokal dan sudah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Pengembangan agrowisata tanaman durian tersebut berjenis otong, hepi dan matahari karena sangat cocok ditanam di Kecamatan Leuwidamar. Karena itu, pihaknya akan terus mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan juga dapat meningkatkan ekonomi petani.

“Saya yakin dua tahun mendatang agrowisata tanaman durian di sini berhasil karena rata-rata usia tanaman sudah empat tahun,” katanya.

Udin (55) seorang petani warga Baduy mengatakan sebagian besar buah durian itu dijual ke pengumpul yang ada di Rangkasbitung maupun pengecer di wilayah kawasan Baduy. Kemungkinan panen durian Baduy Desember 2015 melimpah sehubungan terjadi musim kemarau.

“Saya yakin panen durian melimpah, karena tidak diguyur hujan sehingga kembang durian tak berjatuhan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu