Menurutnya, penelitian tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya guna dari asosiasi mangrove tersebut karena pembuktian empiris berdasarkan pengalaman pengguna semata tidaklah cukup tanpa adanya acuan informasi ilmiah yang mendukung.

“Untuk menguji kandungan anti bakteri daun bakau hitam, terlebih dahulu dilakukan pengkoleksian dan melakukan prelarasi bahan baku,” katanya.

Selanjutnya, dengan mengekstraksi senyawa aktif, uji komponen aktif, pengujian aktivitas anti bakteri, lalu menentukan konsentrasi hambat minimun. Setelah itu barulah melakukan penentuan fraksi aktif yang terkandung dalam ekstrak daun bakau hitam.

Ia menjelaskan, diare sebagai masalah kesehatan utama di Indonesia, karena tidak bisa dianggap sepele dapat menimbulkan kematian, khususnya pada bayi dan balita.

“Wabah diare dapat terjangkit dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat sehingga sulit untuk diatasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid