Pada tanggal 3 Maret 2018, patroli laut dari pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe menangkap satu kapal bermuatan 8 ton pakaian, 2 ton pakan ayam dan 210 ekor ayam jago asal Thailand saat berlayar di perairan Aceh Tamiang.

“Masih banyak contoh penangkapan penyelundupan yang digagalkan oleh TNI di wilayah perbatasan. Walaupun secara UU dinyatakan peran TNI sebagai penjaga kedaulatan, penjagaan keamanan dan penegakan hukum di wilayah perbatasan dirasakan sangat memerlukan sinergitas antara lembaga penegak hukum dengan TNI,” kata Sahroni, Jumat (5/10).

Dalam kesempatan yang sama Sahroni mengapresiasi minimnya bentrokan yang melibatkan TNI dan Polri sepanjang 2018. Keberhasilan itu menurutnya tak pelak dari komunikasi aktif antara para petinggi TNI dan Polri yang kemudian ditularkan ke jajarannya.

“Panglima TNI dan Kapolri sama-sama berkomitmen akan meningkatkan sinergitas. Keduanya juga berpesan kepada jajarannya untuk menjaga kekompakan satu sama lain, termasuk dengan lembaga lain,” ungkapnya.

Pemberian sanksi tegas terhadap para oknum yang terlibat kejahatan hingga bentrokan tentunya membuat TNI dan Polri semakin profesional sepanjang tahun 2018. Sahroni pun mengacungkan jempol atas peran TNI dalam operasi non militer ketika bencana alam seperti gempa di NTB, Donggala hingga tsunami di Palu.

Artikel ini ditulis oleh: