“Pembagian sembako paling banyak isinya sejumlah 100 ribu harganya, duitnya sih gak ada karena menggunakan kupon. Kalau cuma mengejar 100 ribu (sembako) tapi susahnya luar biasa dan bahkan menghilangkan nyawa orang itu bahaya, mendingan di wilayah masing-masing,” pesan Sahroni.

Selain itu, masyarakat dimintanya juga lebih arif dalam menyikapi ajakan, khususnya yang mengatasnamakan agama dalam kampanye mengambil kekuasaan. Politisi NasDem ini mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang bisa mensejahterahkan masyarakat, siapapun orangnya.

“Saya mengimbau ke sini karena bapak ibu sudah melihat di TV, ribut satu dengan slogan ganti presiden dan satunya pertahankan presiden. Padahal presidennya juga belum tentu nyalon,” ucapnya.

Di akhir, Sahroni mengecam pihak-pihak tak bertanggungjawab yang berupaya memperdayai masyarakat dengan menggunakan isu SARA untuk kepentingan tertentu.

“Jangan rakyat kita diperdayai dengan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Jangan memporakporandakan masyarakat, ngaduin orang-orang supaya milih si A atau si B, suruh berhentiin orang (presiden), presidennya belum selesai. Bagaimanapun presiden kita satu saat ini. Jangan selalu bawa agama bilang jihad terus tapi puncaknya untuk kekuasaan,” kecam Sahroni.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara