“Mengenai imigran gelap dari Cina mengaku-ngaku pekerja itu yang sedang perlu diluruskan, diselidiki. Semoga ini tidak keluar jalur dari yang sudah ada (kerjasama investasi), tapi pemerintah tetap konsen menelusuri apakah imigran gelap ini proses- proses kerjasama di Sulawesi,” papar Sahroni.

Menurut dia, TKA terbanyak ditemukan di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Morowali. Dari daerah itu dikatakan Sahroni, banyak ditemukan imigran gelap dari pekerja asing yang terdaftar.

“Jadi mengatasnamakan pekerja tapi bukan, visanya turis. Ini sedang proses evaluasi visa. Semoga pada masa sidang mendatang Komisi III akan melanjutkan apa yang menjadi kebijakan dengan visa turis. Ini dalam proses,” tegasnya.

Selain persoalan tenaga kerja, dalam kesempatan yang sama Sahroni mengingatkan warga mengenai pentingnya ketertiban masyarakat. Seperti persoalan pembagian sembako di Monas akhir April lalu yang mengakibatkan kematian dua bocah turut disayangkannya.

Ia menyarankan masyarakat untuk lebih mengikuti pembagian sembako yang berada di wilayahnya. Hal itu diyakininya akan berlangsung lebih tertib dan tak membahayakan jiwa.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara