BOSNIA/

Jakarta, Aktual.com — Berdasarkan laporan koran di Amerika Serikat, The New York Times, salah satu raksasa telekomunikasi tertua dan terbesar di Amerika, AT&T memberi bantuan berharga terhadap program Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk mematai-matai lalu-lintas internet dan telepon di dalam negeri selama puluhan tahun.

Pada Sabtu (15/8) lalu, harian itu mengutip dokumen baru NSA yang dibocorkan bekas karyawan kontrak NSA, Edward Snowden. Laman IT Pro Portal melaporkan, pada Minggu (17/8), hubungan ‘istimewa’ antara Badan Keamanan Nasional dan perusahaan telekomunikasi jauh melampaui kerja sama apapun yang berasal dari perusahaan lain.

Bukti yang dipublikasikan oleh New York Times menyebutkan, bahwa NSA mempunyai pengaturan di tempat dengan AT & T dan Verizon, tetapi kemitraan dengan AT & T terbukti sangat menguntungkan.

Raksasa komunikasi tersebut disebutkan memiliki peralatan pengawasan untuk setidaknya 17 pusat web dan digunakan sebagai dasar pengujian untuk teknologi dan teknik mata-mata baru. Semua itu terungkap dalam batch dokumen baru Edward Snowden.

Dokumen bersama-sama telah dilihat dan dianalisa oleh New York Times dan ProPublic, menunjukkan bahwa AT & T secara aktif bekerja sama dengan NSA dari 2003 hingga 2013.

Walaupun tidak diketahui apakah kesepakatan operasi masih dilakukan, nampak seolah-olah itu telah ada sebelum periode diungkap dokumen. Kesediaan ekstrem AT & T untuk membantu NSA menuai pujian – tidak mengherankan mengingat kolaborasi memberi akses NSA miliaran email yang dikirim melalui jaringan AT & T.

Dalam dokumen tersebut, pejabat NSA menyebutkan bahwa ini adalah kemitraan, bukan hubungan kontrak.

Hal ini juga mengungkapkan bahwa AT & T membantu NSA untuk memata-matai PBB dengan memungkinkan akses ke jalur komunikasi tersebut diberikan kepada HQ PBB. Dokumen menunjukkan bahwa AT & T adalah mitra NSA pertama yang memungkinkan sistem pengumpulan data jaringan pada September 2003.

Operasi ini mengambil lebih dari satu juta email per hari berdasarkan pemilihan kata kunci.

“Kami juga belajar bahwa NSA menghabiskan USD188,9 juta dalam program Fairview pada 2011. Hubungan perusahaan menyediakan akses unik untuk telekomunikasi lainnya dan ISP,” sebut dokumen yang diungkap Snowden.

Sebelumnya, AT&T juga menyerahkan satu miliar lebih data percakapan telepon kepada NSA.

Menurut keseluruhan dokumen tersebut, NSA menganggap AT&T sebagai mitra dalam upaya pemantauan di dalam negeri bukan sebagai kontraktor.

Seorang juru bicara AT&T mengatakan perusahaan itu tidak mengomentari isu-isu keamanan nasional.

Dokumen-dokumen yang dibocorkan Snowden yang menunjukkan NSA mematai-matai percakapan telepon dan email warga Amerika Serikat dan warga asing tanpa perintah pengadilan dan membuat marah jutaan warga sebagai pelanggaran hak privasi mereka.

NSA kembali mengungkapkan, berbagai kegiatan tersebut telah membantu menggagalkan beberapa rencana teroris dan salah satu cara penting untuk mengamankan negara.

Beberapa waktu yang lalu, pemerintahan mantan Presiden George W. Bush mengotorisasi tindakan mata-mata itu berdasarkan UU Patriot Act yang disahkan Kongres tidak lama setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Dan, saat ini Presiden Barack Obama menandatangani sebuah RUU awal tahun ini yang mereformasi cara NSA mengumpulkan komunikasi elektronik. (Sumber: Koran New York Times)

Artikel ini ditulis oleh: