Sydney, Aktual.com – Negara bagian New South Wales (NSW) Australia akan melonggarkan pembatasan jarak sosial dan menghapus persyaratan bagi perusahaan untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah setelah rekor hampir tiga minggu tanpa penularan lokal COVID-19, kata Perdana Menteri Gladys Berejiklian pada hari Rabu (25/11).

Berbeda dengan banyak bagian dunia lain yang memberlakukan aturan yang lebih keras untuk memperlambat penyebaran virus, sejumlah negara bagian dan teritori Australia dalam beberapa pekan terakhir mulai melonggarkan hampir semua pembatasan. Hal ini telah memberikan dorongan besar bagi perekonomian negara yang sedang sakit menjelang musim pra-Natal yang sibuk.

NSW, negara bagian terpadat di negara ini, akan mengizinkan restoran, pub, dan kafe untuk meningkatkan kapasitas mulai 1 Desember.

Dalam upaya menghidupkan kembali area bisnis Sydney, Berejiklian mengatakan negara bagian ini mulai 14 Desember akan menghapus perintah yang mewajibkan pemberi kerja untuk mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah.

“Penting untuk memastikan bahwa kami menjaga ekonomi kami terus bergerak, kami mempertahankan pekerjaan, dan bahwa orang-orang merasa lebih percaya diri pada tahun 2021 tentang mata pencaharian dan pekerjaan mereka,” kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney, seperti dikutip dari Reuters, Rabu(25/11).

Berejiklian mengatakan perubahan itu akan membuat lebih banyak orang menggunakan transportasi umum, dan negara akan mempertimbangkan untuk mendenda orang-orang yang tidak mengenakan topeng saat bepergian dengan bus, kereta api, dan kapal feri.

Pengumuman itu keluar ketika NSW mencatat tidak ada penularan lokal COVID-19 selama 18 hari berturut-turut.

Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria, juga tidak mencatat kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Negara bagian Victoria, tempat 90% kematian negara yang terkait dengan virus telah terjadi, kini telah berlangsung 25 hari berturut-turut tanpa terdeteksi adanya infeksi.

Dengan Victoria berhasil mengatasi wabah gelombang kedua, Queensland akan membuka perbatasannya ke negara bagian itu pada 1 Desember.

Australia telah melaporkan lebih dari 27.800 kasus COVID-19 dan 907 kematian sejak pandemi dimulai. Hanya 100 kasus aktif yang tersisa di negara itu, dengan sebagian besar di karantina hotel.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i