Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2017 mengalami surplus US$ 1,72 miliar, dipicu oleh surplus sektor nonmigas US$”2,41 miliar.

“Dan saat sentimen iru sudah tak kuat ditambah USD melemah mestinya bisa dimanfaatkan rupiah,” imbuh dia.

“Pelemahan USD ini karena antara lain meningkatnya permintaan safe haven asset selain USD, penurunan penjualan ritel AS, hingga dampak ekonomi AS akibat badai Harvey dan Irma sebelumnya juga ikut memengaruhi,” ungkap dia.

Dia berharap, pasca dirilisnya neraca perdagangan diharapkan diikuti dengan sentimen-sentimen positif lainnya untuk menjaga posisi Rupiah agar tidak terlalu dalam mengalami pelemahan.

“Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan Rupiah kembali variatif. Diperkirakan support rupiah akan bergerak dengan kisaran pada 13.270 dan resisten rupiah di angka 13.210,” ungkap dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid