Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi (24/9), bergerak melemah 46 poin menjadi Rp14.837 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.791 per dolar AS.

Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu, optimistis dalam beberapa waktu ke depan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan stabil dan lebih baik.

Gubernur BI Perry Warjiyo, menjelaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki kecenderungan terapresiasi dan menguat. Dia menjelaskan kecenderungan tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, misalnya risiko di pasar keuangan global saat ini sudah mulai mereda.

“Pasar keuangan global sudah mulai membaik, terkait ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sudah mereda,” kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (21/9).

Dia menambahkan, saat ini banyak investor global melalui fund managernya menganalisis jika dampak dari perang dagang tersebut tidak baik untuk ekonomi AS. Hal ini menyebabkan, para investor mulai kembali ke emerging market.

“Mereka melihat perang dagang itu tidak baik, jadi mereka mulai menginvestasikan kembali ke berbagai negara emerging market. Jadi portofolio yang sudah ditarik dari emerging market, kembali lagi,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: