Jakarta, Aktual.co — Ada hal yang perlu diketahui untuk orang yang hidupnya serba dilayani. Mereka cuma tinggal perintah saja bagaikan ‘Raja”. Ini akans angat mudah sekali merusak mental dan cara hidup normal yang wajar. Orang seperti ini cenderung menggampangkan urusan, karena sudah terbiasa menyuruh sana dan sini. 
Dampak negatifnya yaitu mereka sering tidak memahami masalah secara utuh dan detail, serta tidak telaten dalam mengerjakan sesuatu. Mereka cenderung hanya secara teknis saja yang terpikir, dan kurang memakai hati. 

Sulit empati terhadap keadaan orang lain dan bisa bersikap yang kurang manusiawi. Pribadi yang sulit jadi dewasa, tak bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan bijak, bahkan bisa sebaliknya serta amat menjengkelkan dan menyusahkan orang-orang sekitarnya.
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain.” (HR Muslim no. 2865).
Mari kita tempa diri menjadi manusia biasa-biasa saja, normal, wajar, yang ‘membumi’ tak merasa lebih dari yang lain, yang bisa mandiri. tak senang jadi beban, senang membantu, telaten, pakai hati dan tulus karena Allah semata. Niscaya hati akan merasa nyaman dan tenang, bisa mnyelesaikan masalah dengan baik, bijaksana dan terhormat.
Allah Swt berfirman:“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18).
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853). Dikutip dari KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) – pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta, Senin (10/11).