Pemandangan proyek reklamasi Teluk Jakarta, Jakarta, Sabtu (24/12). Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan reklamasi Teluk Jakarta akan tetap dilanjutkan dengan konsep P4 yaitu 'public', 'private','people' dan 'partnership'. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Ahli kelautan asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Muslim Muin menyebut bait terakhir dalam teks proklamasi sebagai rujukan untuk menangani pulau-pulau reklamasi Teluk Jakarta yang sudah terbentuk. Menurut Muslim, bait terakhir teks proklamasi cukup relevan untuk jadi rujukan dalam penyelesaian mega proyek tersebut.

Bait terakhir Proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebutkan, “hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain, diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

“Seperti proklamasi saja, hal-hal yang mengenai ini, kita selesaikan dengan seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya,” ujar Muslim kepada Aktual usai diskusi publik bertajuk ‘Dampak Buruk Serta Keterlibatan Belanda Dalam Proyek Reklamasi dan NCID’ di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Jum’at (28/4).

Bagi Muslim, teks tersebut merupakan rujukan yang relevan untuk membantah kekhawatiran kelompok pro reklamasi di kawasan Teluk Jakarta.

Seperti diketahui, reklamasi Teluk Jakarta, sudah berhasil membangun tiga pulau buatan dalam masa masa pro-kontra. Tiga pulau tersebut adalah Pulau C, D yang dibangun oleh PT Kapuk Naga Indah sebagai pengembang. Dan Pulau G yang dibangun oleh PT Muara Wisesa Samudra sebagai pengembang.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: