Proyek LRT yang terdiri enam lintas layanan tersebut meliputi tahap pertama, yakni Cawang-Cibubur (14,3 km) Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (10,5 km), Cawang-Bekasi Timur (18,3 km), sementara tahap kedua meliputi Dukuh Atas-Palmerah-Senayan (7,8 km), Cibubur-Bogor (25 km), dan Palmerah-Grogol (5,7 km) ditargetkan rampung pada tahun 2018 sebelum Asian Games dimulai. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Komisi VI DPR RI menyetujui usulan tambahan penyertaan modal negara (PMN) tunai sebesar Rp2 triliun dan realokasi PMN 2015 sebesar Rp2 triliun untuk PT Kereta Api Indonesia.

Dalam rapat Komisi VI DPR RI, PMN untuk KAI tersebut sebagai dukungan dalam membangun proyek kereta ringan (light rapid transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) yang merupakan penugasan dari pemerintah.

“Semoga persetujuann ini bermanfaat bagi pembangunan LRT,” kata Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/7).

Selain untuk PT KAI, Komisi VI DPR RI juga menyetujui usulan tambahan PMN nontunai Rp379,318 miliar untuk PT Djakarta Lloyd (Persero) pada APBN-P 2017 yang merupakan konversi utang ‘subloan agreement’ (SLA).

Penambahan PMN tersebut dalam rangka memperbaiki struktur modal PT Djakarta Lloyd berdasarkan surat Menteri BUMN dan persetujuan Menteri Keuangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka