Lumajang, Aktual.Co – Hujan deras yang terjadi sejak 3 hari terakhir di kawasan lereng Semeru, gunung tertinggi di pulau Jawa, mengancam rumah warga desa Sumberwuluh Kec. Candipuro Lumajang, Jawa Timur.
Sekitar 24 KK yang rumahnya tinggal di atas Kali Leprak tidak pernah nyenyak tidur lantaran hujan yang pasti datang setiap tahunnya menjadi ancaman.
Senemo (45), Warga Dusun Kajangkosong, Desa Sumberwuluh yang mengaku tinggal sejengkal saja dari bibir sungai, terkikis habis akibat banjir yang terjadi disungai tersebut.
“Setiap musim hujan datang, keluarga kami tidak pernah tenang,” kata dia.
Dia menambahkan, bukan hanya dia dan keluarganya saja yang terancam. Sebab, di daerah tersebut ada 24 kepala keluarga (KK). Mereka terancam karena tebing tersebut setiap waktu bisa tergerus saat lahar hujan datang.
Parahanya lagi, tidak ada akses jembatan di kawasan tersebut. Sehingga, ketika banjir warga tidak bisa balik ke rumah dan terpaksa harus menginap di rumah sanak saudara diseberang sungai. “Memang tidak ada jembatan. Harus melintasi sungai,” ungkapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang pernah melakukan pengalihan arus sungai. Menggunakan alat berat, aliran sungai tersebut direkayasa agar tidak langsung menghantam tebing.
Namun, banjir yang datang beberapa waktu lalu membuat aliran sungai yang baru tersebut tidak berfungsi lagi. Air yang deras dengan volume yang besar, meluluhlantahkan rekayasa aliran sungai yang dibuat BPBD.
Artikel ini ditulis oleh: