Ia mengharapkan inovasi teknologi digital ini bisa memperpendek mata rantai pasokan kepada konsumen dan meningkatkan nilai tambah bagi para petani.

“Dalam pengendalian inflasi terdapat inovasi teknologi digital, terkait produksi, distribusi, maupun pemasaran, dalam mata rantai proses pengendalian inflasi mulai hulu hingga hilir,” kata Perry Warjiyo.

Upaya selanjutnya, kata dia, adalah dengan membuka ruang inovasi dan memperkuat model bisnis perdagangan antar daerah salah satunya melalui penguatan peran desa.

Perry mengatakan tiga hal ini bisa memperkuat upaya pengendalian inflasi agar sasaran sebesar 3,5 persen pada 2019 dan 3 persen pada 2020 dapat tercapai.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi nasional pada Juni 2019 sebesar 0,55 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai dan ikan segar.

Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2019 tercatat sebesar 2,05 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,28 persen.

Artikel ini ditulis oleh: