Petugas pemadam kebakaran dibantu anggota TNI memadamkan kebakaran hutan di Kampar, Riau, Minggu (13/9). Petugas kewalahan memadamkan kebakaran dikarenakan jauhnya sumber air dan kencangnya tiupan angin di lokasi kebakaran. Asap dari kebakaran hutan di Indonesia berimbas ke negara tetangga Singapura dan Malaysia. AKTUAL/JEFRI TARIGAN

Malang, Aktual.com – Sebanyak 500 prajurit Divisi 2/Kostrad dari Batalyon Arhanudse 2/K, Batalyon Zipur 2/K, dan Batalyon Kesehatan 2/K diberangkatkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mereka ditugaskan untuk mengatasi asap akibat kebakaran hutan setempat.

Ratusan anggota Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan itu diberangkatkan Asops Kasum TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan dari Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, Selasa (22/9).

Keberadaan Satuan Tugas (Satgas) tersebut akan ditempatkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah maupun Pemerintah Daerah beserta seluruh komponen yang ada untuk memadamkan titik api dan titik asap.

Selain itu, Satgas tersebut secara teknis akan langsung di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari BNPB.

“Satgas tersebut harus dapat menyisir setiap sudut-sudut hutan yang berpotensi timbulnya titik-titik api kebakaran,” kata Asops Kasum TNI sebagaimana siaran pers dari Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Fajar Setyawan.

Caranya, dengan mengefektifkan alat pemadaman yang dibawa dan/atau memanfaatkan sesuatu di hutan untuk dijadikan alat pemadaman.

Dalam kesempatan itu, Satgas pemadaman ini juga mendapat perintah untuk melaksanakan tindakan polisionel dari Panglima TNI.

“Maksudnya bahwa setiap tindakan dan perbuatan yang diduga telah diketahui disengaja oleh oknum, maka Satgas tersebut dapat melakukan penangkapan terhadap oknum itu, lalu diserahkan kepada aparat yang berwajib guna menjalani proses hukum selanjutnya,” katanya.

Sementara itu, Korem 082/CPYJ dan Kodim 0815/Mojokerto mengerahkan satu SSK ( Satuan Setingkat Kompi) untuk mengantisipasi terjadinya penjarahan ke lokasi kebakaran Swalayan Sanrio, Jalan Bhayangkara, Kota Mojokerto.

“Pengerahan SSK tersebut dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evakuasi barang dan mencegah terjadinya penjarahan oleh oknum yang sengaja mencari keuntungan di tengah musibah kebakaran,” kata Dandim 0815/Mojokerto, Letkol Inf Djohan Darmawan.

Selain itu, Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Irham Waroihan juga berada di lokasi kebakaran bersama para prajuritnya.

“Apa yang terjadi di Swalayan Sanrio adalah termasuk bencana, maka diminta atau tidak, maka Korem 082/CPYJ dan Kodim 0815 langsung menerjunkan prajuritnya guna turut membantu mengamankan lokasi kebakaran bersama teman – teman dari Kepolisian,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: