Makassar, Aktual.com – Maraknya arus imigran atau pengungsi dari negara yang sedang konflik, kini mulai menimbulkan masalah tersendiri bagi beberapa daerah dan kota di Indonesia.

Pasalnya, kehadiran para imigran tersebut selain dikhawatirkan akan terus membludak, juga akan melahirkan persoalan sosial tersendiri yang berujung pada konflik dan perkelahian.

Baru-baru ini, di kota Makassar, Sulawesi Selatan, perkelahian terjadi antara para imigran Afganistan dan imigran Sudan.

Persoalan ini membuat Pemerintah Kota Makassar meminta pemerintah pusat dan jajaran imigrasi untuk menyetop arus imigran ke kota Makassar.

“Jumlah imigran di kota Makassar sudah terlalu banyak dan telah menimbulkan masalah. Kita minta pemerintah pusat agar segera menyetop arus imigran ini,” ucap Danny Pomanto, Wali Kota Makassar, Sabtu (12/9).

Khusus di kota Makassar, berdasarkan data Kantor Imigrasi kota Makassar, sejak Januari 2015 sudah ada ribuan pengungsi dan imigran masuk ke kota Makassar.

Kepala Kantor Imigrasi kota Makassar Tegas Hartawan mengungkapkan, banyak Imigran dan pengungsi di kota Makassar yang tidak terdaftar di kantor Imigrasi.

“Yang terdaftar saja sudah 1.875 orang. Belum lagi yang tidak melakukan registrasi sebagai pengungsi,” ujar Tegas.

Pemerintah Kota Makassar mengakui, tidak mampu mencegah arus masuknya imigran tersebut di kota Makassar. Diperkirakan ribuan imigran tersebut berencana ke beberapa negara tetangga seperti Australia, namun terkendala oleh kebijakan pemerintah Negeri Kanguru itu. “Akhirnya mereka terjebak di kota Makassar,” tutur Danny.

Menurut Danny, kebanyakan warga imigran tersebut berasal dari Afganistan, Myanmar, Somalia dan Sudan.

“Yang sudah terlanjur di Makassar, kita tentu tidak akan usir atau larang. Ini menyangkut kemanusiaan,” tutur Danny.

Artikel ini ditulis oleh: