Semarang, Aktual.co — Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mencabut kembali atas pernyataan provokatif kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu setelah pemilihan umum di Israel, Selasa lalu.

Secara resmi, Kamis (19/3) kemarin, Obama menelepon Netanyahu dengan mengucapakan selamat atas kemenangannya. Namun, disisi lain juga mengintervensi Netahyahu yang menentang pembentukan negara Palestina pada hari-hari terakhir kampanyenya.

“Presiden mengatakan kepada Perdana Menteri bahwa kami akan menilai kembali pilihan kita untuk mengikuti posisi baru Perdana Menteri, dan tetap memberikan tanggapan atas solusi dua negara tersebut,” kata seorang pejabat Gedung Putih, demikian lapor laman CNN.

Presiden Obama juga menekankan komitmen lama untuk solusi dua negara (Palestina-Israel) tersebut.

Kamis pagi, Netanyahu berjalan mencari solusi posisi dua negara tersebut, yang perlu didukung dari pemilih sayap kanan maupun jajak pendapat untuk menghadapi persaingan ketat.

Para Pejabat AS telah menunggu langkah Netanyahu yang akan berdiri di belakang komentar kampanye penggabungan negara Palestina. Saat ia bergerak membentuk pemerintahan koalisi.

“Saya tidak ingin solusi satu negara. Saya ingin, solusi damai dua negara yang berkelanjutan,” kata Netanyahu, pada Kamis, dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, Andrea Mitchell.

“Saya belum dapat mengubah kebijakan tersebut,” imbuh dia.

Sementara itu, sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, bahwa penilaian ulang AS yang menawarkan dukungan resolusi PBB untuk pembentukan sebuah negara Palestina. Resolusi ini ditentang oleh Yerusalem.
Namun, para pejabat AS telah melayangkan tawaran atas pernyataan di belakang Netanyahu.

Artikel ini ditulis oleh: