Banda Aceh, Aktual.co — Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib meminta warga Aceh di 852 desa di kabupaten itu untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) atau jaga malam.

Langkah itu diambil bersamaan dengan langkah Polres setempat untuk mengimbau masyarakat berpartisipasi dalam jaga malam. Hal yang sama dilakukan Pemko Lhokseumawe.

Kepala Humas Aceh Utara, Amir Hamza kepada Aktual.co, Jumat (3/4) membenarkan pihaknya telah mengeluarkan imbauan untuk jaga malam.

“Surat itu telah disampaikan ke camat seterusnya didistribusikan ke seluruh desa untuk dilaksanakan segera. Manfaat jaga malam itu banyak, salah satunya membatasi ruang gerak pelaku kriminal seperti pencuri di desa-desa,” terang Amir Hamzah.

Amir enggan menyebutkan tindakan itu diambil seiring meningkatnya aksi kriminal di kabupaten tersebut. Kasus terakhir, tewasnya dua personel TNI dari Kodim 0103 Aceh Utara, 23 Maret 2015 lalu di Desa Alue Due, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.

Sementara itu, di Lhokseumawe, sejumlah camat telah menempelkan surat imbauan jaga malam itu di sejumlah titik strategis. Surat itu juga diteruskan ke seluruh kepala desa di wilayah tersebut.

Dalam imbauan yang diperoleh Aktual.co, di kantor Camat Banda Sakti misalnya ditulis manfaat jaga malam yaitu ntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan/pertolonagan awal khususnya pada malam hari; membatasi/mempersempit ruang gerak pelau kriminal di wilayahnya masing-masing; mendorong terciptanya situasi gampong (desa) yang aman, tertib dan tentram.

“Kami sudah keluarkan imbauan jaga malam. Sekarang ini belum bisa kita pastikan kapan diberlakukan jaga malam. Karena masih proses distribusi surat itu ke seluruh desa di Lhokseumawe,” terang Sekda Lhokseumawe, Dasni Yuzar.
Dia menampik bahwa imbauan jaga malam itu seiring terjadinya insiden penembakan TNI.

“Tidaklah, jaga malam ini kan biasa saja. Silaturahmi antar warga juga semakin erat jika jaga malam,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.

Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.

Artikel ini ditulis oleh: