Jakarta, Aktual.co —Sepanjang November, tingkat inflasi di DKI Jakarta melonjak 1,03 persen. Dari bulan sebelumnya yang masih di kisaran 0,40 persen, menjadi 1,43 persen di November.
Kepala Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Nyoto Widodo mengatakan naiknya inflasi disebabkan naiknya harga BBM bersubsidi 18 November lalu. 
“Inflasi 1,43 persen ini akibat yang naik sejak 12 hari lalu,” ujar Nyoto, Selasa (2/12).
Kendati mengalami lonjakan, kata dia, kenaikan inflasi di Jakarta masih lebih rendah dari naiknya inflasi nasional,  yaitu 1,5 persen.
Komoditas yang menyebabkan melonjaknya inflasi di Jakarta yaitu, bensin senilai 0,39 persen dan cabai merah senilai 0,2 persen, serta penyesuaian tarif angkutan kota akibat kenaikan harga BBM senilai 0,19persen.
Kemudian ada beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan.
Seperti transportasi, komunikasi dan jasa keuangan senilai 3,42 persen. Kelompok bahan makanan naik 1,69 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 1,30 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,05persen.
“Secara nasional tidak ada kota yang deflasi. Tapi di Jakarta ada barang yang menurun harganya, tapi inflasi tetap tinggi,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: