Kiri-kanan ;anggota komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar,Anggota Komite BPH Migas Saryono Hadiwidjoyo, Direktur Hilir Minyak dan Gas Bumi Harya Adityawarman,Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Dadan Kusdiana saat menggelar jumpa persnya terkait BBM satu harga dan pendistribusian BBM di kantor Kementrian ESDM, Jakarta, Jumat (3/11/2017). Program BBM Satu Harga selain untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga dimaksudkan untuk mendorong perkembangan perekonomian di daerah. Untuk mengawal program ini Pemerintah menugaskan BPH Migas agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan menerapkan sistem 'uji petik' untuk mengawasi pendistribusiannya. Sistem uji petik akan berlaku dalam Operasi Patuh Penyalur (OPP) yang sudah dimulai sejak bulan Oktober tahun ini dan efektif mulai Januari mendatang di seluruh wilayah Indonesia. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) milik PT. AKR Corporindo Tbk yang berlokasi di Kelurahan Senyabang, Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau menjadi titik peresmian ke-29 Program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. SPBKB Sanggau Ini merupakan lembaga penyalur BBM Satu Harga kedua yang dibangun AKR.

Komite BPH Migas, Muhammad Ibnu Fajar menegaskan bahwa BBM Satu Harga merupakan komitmen pemerintah atas keadilan energi.

“BBM Satu harga ini adalah bukti Negara hadir kepada masyarakat, di mana Program BBM Satu Harga ini adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan atas nama keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyalur BBM Satu Harga ini harus dijaga betul agar penyalurannya tepat kepada masyarakat yang memang berhak untuk mendapatkan,” tegas Ibnu Fajar secara tertulis, Jumat (10/11).

Sementara itu, Seketaris Ditjen Migas Susyanto menjelaskan bahwa Peresmian SPBKB Batang Tarang merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan agar harga BBM yang sama dapat dinikmati oleh rakyat di seluruh Indonesia, khususnya di kawasan timur dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina dan AKR berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu agenda prioritas Pemerintahan Jokowi-JK yang termasuk dalam Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” kata Susyanto.

Sebagaimana diketahui, sesuai roadmap yang disusun, hingga tahun 2019, direncanakan akan terbangun 150 lembaga penyalur di 148 wilayah, dengan perincian 54 lembaga penyalur didirikan tahun 2017, 50 lembaga penyalur tahun 2018 sedangkan tahun 2019 dibangun 46 lembaga penyalur.

Dalam program ini, selain ditugaskan kepada perusahan swasta sebagai bentuk dukungan dan partisipasi, penugasan utama pemerintah kepada PT Pertamina (Persero).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby