BEI MENGALAMI GANGGUAN SISTEM

Jakarta, Aktual.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi surat utang atau obligasi dan sukuk sepanjang 2017 mencapai Rp72,92 triliun.

“Jumlah itu bertambah seiring dengan pencatatan obligasi dan sukuk dari enam perusahaan pada hari (Rabu) ini,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu (12/7).

Ia mengemukakan bahwa keenam perusahaan itu, yakni PT Chandra Sakti Utama Leasing sebesar Rp325 miliar, PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebesar Rp1,101 triliun, Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) seebsar Rp2 triliun, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp1,6 triliun, Bank Capital Indonesia Tbk sebesar Rp250 miliar, dan Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp3 triliun.

Ia menambahkan bahwa emisi penerbitan obligasi yang sedang dalam proses saat ini mencapai sekitar Rp35 triliun, sehingga jika ditotal dengan yang sudah dicatat BEI mencapai lebih Rp100 triliun. Mayoritas perusahaan yang menerbitkan obligasi itu bergerak di bisang keuangan.

“Sektor perusahaannya macam-macam, diantaranya infrastruktur, properti, dan keuangan,” katanya.

Menurut dia, penerbitan obligasi itu juga seiring dengan kebutuhan untuk pendanaan infrastruktur. Penggalangan dana melalui penerbitan obligasi dinilai sesuai untuk kebutuhan pembiayaan jangka panjang.

“Sebagian perusahaan properti maupun infrastruktur menggunakan fasilitas obligasi untuk mendanai infrastrukturnya,” katanya.

Dalam pipeline obligasi, Samsul Hidayat mengatakan bahwa perusahaan yang merencanakan untuk menerbitkan obligasi menggunakan laporan keuangan periode Maret dan April 2017 sebagai salah satu syarat pengajuannya.

“Sehingga perkiraan jadwal untuk pencatatan obligasi itu pada September tahun ini,” katanya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan