Jakarta, Aktual.com — Belarusia menantikan aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertamanya yang sedang dibangun di wilayah Barat Daya setelah 30 tahun tragedi Ledakan reaktor nuklir Chernobyl di Ukraina.

Atase Media Kedutaan Besar Republik Belarusia Andrei Trusov dalam diskusi 30 tahun tragedi Chernobyl di BATAN, Jakarta, Selasa (26/4), mengatakan bahwa persepsi kehidupan di Belarusia kini berubah, bahwa industri yang berkembang pesat membutuhkan listrik yang semakin besar.

“Alasan Pemerintah kami memilih mengembangkan proyek PLTN karena secara obyektif ini menjadi pilihan energi listrik murah untuk negara kami. Harapan kami, 2018 nanti kami sudah dapat merasakan listrik pertama dari reaktor yang sedang dibangun tersebut,” katanya.

Setelah tragedi ledakan reaktor nuklir Chernobyl pada 26 April 1986, menurut dia, Belarusia tetap berjuang untuk mengatasi bencana kontaminasi zat radioaktif yang meluas. Namun di 2011, negaranya harus memilih pengembangan energi yang dirasakan paling tepat untuk bisa berkembang.

“Kami putuskan untuk membuat program pembangkit listrik tenaga nuklir, dan mengudang investor dunia untuk mau berinvestasi di Belarusia,” ujar Andrei.

Sejumlah lokasi dengan karakter geologis yang baik dan dekat dengan negara-negara Eropa Barat yang akan menjadi pasar dari industri Belarusia menjadi pilihan untuk proyek pembangunan PLTN tersebut.

Dana sebesar enam miliar dolar AS disiapkan untuk membangun reaktor nuklir untuk pembangkit tenaga listrik berkapasitas 2.300 mega watt dan tiga miliar dolar AS disiapkan untuk membangun infrastruktur pendukung dari pembangkit listrik tersebut, ujar dia.

Guna mengantisipasi bencana serupa yang terjadi di Chernobyl, Andrei mengatakan sistem manajemen keamanan reaktor nuklir untuk pembangkit listrik tersebut dikembangkan dengan perhitungan yang lebih baik dan hati-hati.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN Sudi Ariyanto mengatakan ada segi positif dan negatif yang dapat diambil dari tragedi Chernobyl. Hal positif yang bisa diambil dunia adalah membuat sistem keamanan nuklir yang jauh lebih baik dari yang reaktor nuklir Chernobyl dan Fukushima miliki.

Ledakan reaktor nomor empat Chernobyl membuat 17 negara di Eropa terkena dampak. Lebih dari 150.000 warga desa dalam radius 30 kilometer dari PLTN yang pada era Uni Soviet itu harus diungsikan guna menghidari dampak lebih lanjut dari paparan radionuklida.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby