Karenanya, JPBK pun secara tegas menolak eksplorasi lingkungan Bukit Kukus melalui penambangan batu granit.

“Penambangan bukan satu-satunya sumber untuk PAD, belajar dari bencana yang akhir-akhir ini sering terjadi, nilai yang dihasilkan oleh aktivitas tambang tidak sebanding dengan kerugian ditimbulkan,” urai Ary.

“Memaksakan peledakan Bukit Kukus akan mengundang bencana ekologis yang lebih besar,” tambahnya.

Selain itu, JPBK pun mendesak agar Bupati Bangka Barat dan Gubernur Bangka Belitung mencabut rekomendasi dan izin kegiatan pertambangan batu granit di Batu Kukus yang sebelumnya sudah dikantongi oleh PT Lotus SG Harmonis.

Tercatat 13 organisasi lintas bidang yang ikut serta dalam deklarasi JPBK, yaitu TELAPAK Belitung, ACT Bangka Belitung, KUB (Kampong Urang Bangka), KOPASSAS, KOMPAS UBB, PETA ALUR, PETASAN, HAMMOCKERS Kemuje, LEPPAMI Bangka Belitung, AMPLAS, HMI Cabang Bangka Belitung, KAHMI Bangka Belitung, KMT (Komunitas Motor Tua) Pangkalpinang.

Deklarasi ini sendiri dilakukan bersamaan dengan penyalaan obor membentuk tulisan ‘Save Bukit Kukus’ pada Sabtu (6/5) malam. Selain itu, berbagai kegiatan lainnya seperti fotografi malam di puncak Bukit Kukus,l serta penanaman pohon sebanyak 300 batang jenis Nyatoh, Pelawan dan Gaharu melengkapi deklarasi JPBK.

(Teuku Wildan A)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka