Ari menuturkan, memang testis kambing banyak mengandung testosteron, tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.
Dia mengingatkan bahwa daging kambing juga daging merah lain seperti sapi mengandung lemak hewani yang biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah kita.
Selain lemak, lanjutnya, daging kambing juga mengandung protein hewani yang dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
“Daging kambing termasuk juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita,” ujarnya.
Ari juga mengatakan, dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit, dan berpotensi memperparah seseorang yang diketahui menderita penyakit asam lambung.
Belum lagi, lanjutnya, efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby