“Sehingga, ini akan benar-benar menjadi kendala yang sangat berat bagi calon jamaah Indonesia jika diberlakukannya perekaman biometric sebagai syarat pengurusan visa Umrah di Kedutaan Arab Saudi,” tegas Joko.
Ada pun yang bertolak dan masuk dalam tim yang antara lain, para Ketua Harian PATUHI yang antara lain H Baluki Ahmad, H Joko Asmoro, H Artha Hanif, H Magnatis Chaidir, Sekjen Muharom Ahmad, serta Bidang Hubungan Luar Negeri H Ali Mohamad Amin.
Seperti diketahui, beberapa waktu ribuan calon jamaah Umrab dan masyarakat yang menamakan diri Jamaah Umrah dan Masyarakat (JUMRAT) VFS Tasheel melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri.
Dalam aksi tersebut, mereka meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk membatalkan pemberlakukan kebijakan perekaman Biometric oleh VFS Tasheel. Karena hal ini dianggap sangat memberatkan jamaah Indonesia.
Laporan : Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid