Perekaman biometric sendiri akan dilakukan oleh operator yang telah ditunjuk oleh Arab Saudi yakni VFS Tasheel. VFS Tasheel pun telah mendirikan sejumlah kantor untuk melakukan perekaman biometric di Indonesia.

Namun, mengingat geografis Indonesia yang sangat luas dan beragam, sehingga jumlah kantor itu sendiri sangat tidak memadai bahkan menyusahkan calon jamaah Umrah.

“Sebagai contoh, banyak calon jamaah Umrah Indonesia yang berasal dari wilayah pedalaman dan terpencil, di mana untuk mencapai kota atau kantor tempat perekaman biometric saja, mereka harus menempuh perjalanan hingga dua hari,” ungkap dia.

Tak hanya jarak, kondisi alam juga menjadi kendala bagi mereka untuk bisa mencapai kantor tujuan. “Hal ini karena kantor VFS Tasheel sendiri tidak tersebar hingga ke pelosok,” kata Baluki Ahmad.

Selain itu, menurut salah satu Ketua Harian Patuhi Joko Asmoro Menambahkan, faktor usia dan kondisi fisik calon jamaah Umrah juga mempengaruhi. “Karena tidak semua calon jamaah Umrah ini berusia muda dan berbadan sehat.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid