Jakarta, Aktual.com —Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim berhasil menjaring minat investasi 12 perusahaan asal Australia untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan perusahaan asal negeri Kangguru itu tertarik pada sektor industri galangan kapal dan jasa pengerukan, venture capital, industri minuman ringan, peternakan dan budidaya sapi, pembangkit listrik tenaga air, sektor telekomunikasi, web portal property, jasa manajemen sistem, wisata tirta serta perdagangan ritel bahan bangunan.
“Untuk industri minuman ringan sudah komitmen investasi perluasan bisnis mereka sebesar USD53 juta di Indonesia, demikian halnya dengan peternakan dan budidaya sapi sudah mengantongi izin prinsip senilai USD10 juta, serta sektor telekomunikasi yang mendukung jasa aplikasi e-health melakukan perluasan USD10 juta dengan memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada pers yang diterima Aktual.com pada Selasa (10/5).
Franky menambahkan, selain tiga perusahaan tersebut, sembilan perusahaan lainnya masih berupa minat investasi. “Ini yang akan dijalin komunikasi intensif oleh perwakilan BKPM di Sydney dan KJRI Sydney, KBRI Canberra, KJRI Melbourne, KJRI Perth dan KRI Darwin sehingga minat investasi yang disampaikan bisa berlanjut ke komitmen investasi hingga nantinya dapat direalisasikan,” tukasnya.
Menurutnya salah satu perusahaan yang serius untuk menanamkan modalnya adalah yang bergerak di bidang energi terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga air yang juga telah memiliki pengalaman joint venture dengan perusahaan China di bidang infrastruktur.
“Nilai investasi yang direncanakan untuk pembangkit listrik tenaga air yang akan dibangung mencapai USD100 juta,” jelasnya.
Sedangkan perusahaan yang menyatakan minatnya di bidang jasa konstruksi untuk pengerukan pelabuhan serta berminat untuk membangun galangan kapal dan reparasi kapal mempunyai nilai investasi untuk jasa pengerukan adalah senilai USD5 juta.
Sebagaimana diketahui bahwa Australia sendiri merupakan salah satu negara sumber investasi bagi Indonesia. Dari data BKPM periode tahun 2010-2015 tercatat realisasi investasi tercatat sebesar USD2,1 miliar terdiri dari investasi di sektor pertambangan, kimia dasar dan infrastruktur. Dari komitmen investasi tercatat sebesar USD7,7 miliar yang telah didaftarkan ke BKPM terdiri dari sektor industri logam, properti dan sektor peternakan.
Sedangkan untuk angka realisasi investasi triwulan pertama (periode Januari-Maret) tahun 2016 dari Australia tercatat sebesar USD59,98 juta terdiri dari 131 proyek investasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid