Dari seluruh “hotspot” di Riau ada dua yang memiliki tingkat keakuratan (level confidence) di atas 70 persen, sehingga bisa dipastikan merupakan titik api kebakaran hutan dan lahan. Lokasinya di Indragiri Hulu dan Pelalawan masing-masing ada satu titik api.
BMKG menyatakan Riau sedang memasuki masa peralihan ke musim penghujan sejak bulan Agustus, sehingga hujan belum merata dan hanya bersifat hujan ringan.
BMKG melalui pemantauan di stasiun klimatologi juga mengeluarkan peringatan untuk Pemprov Riau bahwa ada dua daerah yang sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, karena mengalami hari tanpa hujan cukup panjang.
“Daerah yang lebih dari 10 hari tidak ada hujan berturut-turut antara lain Kecamatan Rantau Kopar di Kabupaten Rokan Hilir selama 13 hari, dan Kecamatan Ukui di Kabupaten Pelalawan selama 24 hari,” kata Ardhitama.
Maraknya kebakaran lahan menjadi perhatian serius dari Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, yang sudah mengeluarkan ultimatum tegas untuk menghukum pelakunya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid