Jakarta, Aktual.co — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah melakukan persiapan menjelang musim kemarau yang diprediksi akan mulai terjadi pada akhir April-Juni 2015 di sebagian besar wilayah Indonesia.

“(Pemerintah) Harus memperhatikan pengelolaan air dan penyimpanannya terutama di waduk-waduk, agar bisa cukup hingga akhir kemarau,” kata Kepala Analisis Iklim dan Subdivisi Informasi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di kantornya di Jakarta Pusat, Selasa (14/4).

BMKG memperkirakan pada tahun 2015 ada kemungkinan terjadinya fenomena “el nino” walaupun diprediksi berkategori lemah dan tidak mempengaruhi awal musim kemarau.

“Tetapi di daerah-daerah tertentu akan ada potensi kemarau yang lebih kering,” tutur dia.

Walau BMKG sendiri memprediksi awal musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April-Juni 2015, lembaga iklim dan cuaca nasional itu belum bisa memperkirakan kapan musim hujan akan dimulai kembali.

“Kami belum bisa memperkirakan sampai kapan kemarau berakhir, bisa saja bulan Oktober sudah musim hujan,” ujar Ardhasena.

Secara keseluruhan, BMKG memperkirakan sifat hujan pada musim kemarau diperkirakan masih normal di sebagian besar daerah di Indonesia (64 persen).

Sebagian besar daerah di Indonesia (34,5 persen) akan mengawali musim kemarau di waktu yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, disamping ada juga yang lebih cepat (33 persen) dan lebih lambat (32,5 persen).

Di Provinsi DKI Jakarta, BMKG memprediksi musim kemarau terjadi sekitar minggu keempat Mei 2015, sementara di Banten kemarau akan terjadi antara Mei-Juni 2014, sama dengan Provinsi Jawa Barat.

Sementara di wilayah Pulau Jawa bagian tengah hingga ke timur, musim panas diperkirakan terjadi antara Mei-Juni.

Di sebagian besar Pulau Sumatera, kemarau diperkirakan akan terjadi antara Juni-Juli, begitu juga di Kalimantan dan Sulawesi.

Sedangkan di sebagian wilayah Nusa Tenggara, musim kemarau telah dimulai sejak Maret, namun sebagian lagi khususnya di arah timur, awal kemarau akan terjadi pada rentang April-Mei 2015.

Di wilayah Maluku, kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus-September, sementara di Papua terjadi direntang waktu Mei-Juli 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid