Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Kupang, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa semua kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini mengalami kekeringan ekstrem.

“Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) Dasarian I September 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari),” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Apolonaris Geru, Rabu (11/9).

Bahkan, katanya, beberapa wilayah di semua kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan itu sudah mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem (>60 hari).

Wilayah-wilayah itu adalah sekitar Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, wilayah sekitar Ruteng di Kabupaten Manggarai dan sekitar Mano dan Borong di Kabupaten Manggarai Timur.

Kemudian, wilayah sekitar Aimere, Wolomeze, dan Waepana di Kabupaten Ngada, sekitar Rendu di Kabupaten Nagekeo, wilayah sekitar Nanganio, Detusoko dan Wolojita di Kabupaten Ende, Pulau Flores.

Artikel ini ditulis oleh: