Petugas tengah melakukan monitoring pada tiga buah layar raksasa di Ruang Pusat Data dan Laporan Operasional (Pusdalops) yang berada di lantai 11 gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (6/8/2018). Ruangan ini dipakai BNPB dalam memantau perkembangan bencana alam gempa bumi yang tengah terjadi di NTB dan sekitarnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan status bencana nasional menunjukan kelemahan negara dalam penanggulangan bencana.

“Tidak banyak negara di dunia ini, jarang di dunia ketika negara terkena bencana yang akhirnya mau menetapkan status bencana nasional karena itu menunjukan kelemahan dari negara tersebut,” katanya Selasa kemarin ditulis Rabu (22/8).

Sutopo mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kuat dan mampu menangani bencana gempa bumi yang ada di Lombok sehingga tidak perlu adanya penetapan bencana di Lombok sebagai bencana nasional.

“Kita ingin menunjukan bahwa kita sanggup mampu mengatasi bencana yang ada di Lombok. Potensi nasional masih sanggup, yang kita tegakkan bahwa Indonesia adalah negara yang kuat, negara yang tangguh menghadapi bencana. Perkara nanti bantuannya penuh dari pusat tidak apa-apa, kita tegakkan tetap keberfungsian pemerintah daerah,” ujarnya.

Status bencana nasional juga dapat menjadi masalah kedaulatan negara. Jika ditetapkan sebagai bencana nasional, dia mengatakan dunia internasional dapat memandang Indonesia tidak mampu menangani bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid