Reyjavik , Aktual.com – Bocornya dokumen Panama Papers menyebabkan Perdana Menteri (PM) Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri.
Dalam dokumen tersebut PM Islandia dan istrinya menggunakan perusahaan offshore untuk menyembunyikan investasi jutaan USD.
“Dalam pembicaraan kepada partainya di kelompok parlemen. Perdana Menteri mengatakan akan mengundurkan diri. Dan saya mengambil alih,” kata Wakil Pimpinan Partai Progresif yang juga Menteri Pertanian Sigurdur Ingi Johannsson dalam siaran langsung seperti dikutip kantor berita AFP, Selasa (5/4).
Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di alun-alun di luar gedung parlemen di Reyjavik pada Senin (4/4) malam waktu setempat yang menyerukan PM Gunnlaugsson untuk mundur dari jabatannya.
Bocoran dokumen yang berasal dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama itu, menunjukkan PM Gunnlaugsson dan istrinya, Anna Sigurlaug Palsdottir, pernah membeli sebuah perusahaan offshore di British Virgin Islands tahun 2007 lalu. Gunnlaugsson kemudian menjual 50 persen saham perusahaan tersebut kepada istrinya dengan harga simbolis satu dollar AS pada akhir tahun 2009.
Perusahaan offshore merupakan perusahaan yang beroperasi di luar wilayah tempatnya terdaftar atau di luar kediaman direktur, pemilik, pemegang saham perusahaan itu. Perusahaan seperti ini biasanya didirikan di wilayah surga pajak, yang pungutan pajaknya rendah. Memiliki perusahaan offshore bukan tindakan ilegal, namun terkadang dimanfaatkan untuk pencucian uang atau menyembunyikan aset dari otoritas pajak di negara lain.
Artikel ini ditulis oleh: