Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengucurkan dana Rp57,54 triliun untuk memberikan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) kepada 419.218 satuan pendidikan pada tahun 2024.
“Untuk 2024 ini Kemendikbudristek telah menetapkan sebanyak 419.218 satuan pendidikan penerima BOSP dengan nilai anggaran Rp57 triliun,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada acara peluncuran penyaluran dana BOSP 2024 di Jakarta, Rabu (17/1).
Dana BOSP 2024 terdiri dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp52,07 triliun, Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebesar Rp3,9 triliun, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp1,55 triliun.
Pembagian dana BOS mencakup alokasi Rp22,72 triliun untuk 219.684 sekolah dasar dengan 43,67 juta peserta didik, Rp11,65 triliun untuk 41.733 sekolah menengah pertama dengan 9,82 juta murid, dan Rp8,41 triliun untuk 13.949 sekolah menengah atas dengan 5,17 juta siswa.
Selain itu, ada alokasi Rp8,41 triliun untuk 14.103 sekolah menengah kejuruan dengan 5,01 juta peserta didik, dan Rp700,38 juta untuk 2.298 Sekolah Luar Biasa dengan 189.398 murid.
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini diberikan kepada 190.619 satuan pendidikan PAUD, sementara Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan disalurkan ke 8.460 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (sebesar Rp1,45 triliun) dan 455 Sanggar Kegiatan Belajar (sebesar Rp103,78 juta).
Praptono menjelaskan bahwa penyaluran dana BOSP 2024 akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dari Januari hingga Juni, dan tahap kedua dari Juli hingga Oktober.
Menurutnya, sebanyak 402.831 satuan pendidikan yang direkomendasikan diharapkan dapat menerima dana BOSP tahap pertama pada Januari 2024. Berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), 159.396 satuan pendidikan (40 persen) dijadwalkan akan menerima dana pada 17 Januari 2024.
Sementara itu, 341.824 satuan pendidikan (85 persen) dijadwalkan akan menerima dana pada 18 Januari, dan 385.174 satuan pendidikan (95 persen) diharapkan sudah menerima bantuan dana pada 19 Januari 2024.
“Apakah ini akan terealisir? Kami sangat berkeyakinan, karena sekarang ini posisi penyaluran itu sudah ada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), sehingga tinggal kecepatan kerja para penyalur di KPPN ke rekening sekolah,” kata Praptono.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan