Petugas memasang plang tanda kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk semua jenis di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/1). Menurut Sales Executive Retail Rayon VIII Pertamina, Adri Angga Aditya, sejumlah SPBU di Padang sengaja menghabiskan stok lama untuk kemudian menunggu diberlakukan harga baru BBM guna menghindari kerugian. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/kye/16

Jakarta, aktual.com – Menghadapi adanya peningkatan mobilitas masyarakat pada hari raya Idul Fitri, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mempersiapkan beberapa langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan BBM bagi masyarakat.

Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk posko khusus di BPH Migas dari tanggal 21 Juni hingga 21 Juli atau H-15 hingga H+15 Idul Fitri.

Posko khusus ini bertugas memantau ketersediaan dan pendistribusian BBM baik melalui laporan Badan Usaha, media sosial, laporan Pemda, serta laporan dari lapangan yang dilakukan staf BPH Migas.

“Kita akan melakukan monitoring lapangan, bentuk posko, serta koordinasi dengan Kementerian ESDM dalam rangka terkait listrik dan dan Dirjen perhubungan darat,” papar Andy di kantornya Jl Tendean Mampang Jakarta, Selasa (28/6).

Selain itu jelasnya, BPH Migas juga telah berkoordinasi dengan Pertamina dalam rangka melakukan switching dan melancarkan distribusi BBM.

Adapun stok BBM nasional jelasnya, rata-rata di atas 20 hari, yakni sebagai berikut; Premium 21,93 hari. Pertamina Dex 8,9 hari. Solar 28,94 hari. Avtur 25,72 hari. Pertamax 25,98 hari. Pertamax Plus 30,82 hari dan pertalite 3,06 hari.

(Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Arbie Marwan