Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada triwulan pertama 2016 tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan pada angka 5,50 persen secara ‘year to year’ dari angka 6,53 persen, atau berkurang sebanyak 430 ribu orang.
Diketahui, pada Februari 2016 terdapat 127,7 juta orang angka bekerja yang terdiri dari 120,7 juta yang bekerja dan sebanyak 7,0 juta orang sedang dalam pengangguran.
Tingkat pengangguran yang masih berada pada angka 5,50 persen tersebut (7,0 juta) memberikan makna bahwa 5 hingga 6 dari 100 orang mengalami pengangguran.
Menurut Kepala BPS, Suryamin, tingkat pengangguran perkotaan lebih tinggi 6,53 persen dibanding tingkat pengangguran pedesaan sebesar 4,35 persen.
“Meski perkotaan lebih tinggi, tapi tahun ini di pedesaan meningkat 0,03 persen poin,” kata Suryamin dalam konferensi pers di kantor BPS, Jalan Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta, Rabu (4/5).
Jika dilihat dari tingkat pendidikan, pengangguran lulusan menengah kejuruan menempati peringkat tertinggi yakni 9,84 persen, disusul oleh lulusan diploma 7,22 persen, sementara lulusan SD kebawah hanya 3,44.
“Kalau lulusan SD atau yang tidak tamat cenderung mau menerima pekerjaan apapun, sementara yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung memilah-milah pekerjaan yang sesuai,” pungkas Suryamin.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta