Penurunan produksi minyak secara alami dan masa transisi Blok Rokan tentu membawa konsekuensi bagi pertumbuhan ekonomi Riau, salah satunya adalah akibat pengaruh lifting minyak yang menurun. Sumbangsih sektor pertambangan dan penggalian dalam menyusun perekonomian Riau juga terus melemah.

Pada 2010 sektor tersebut menyumbang sekitar 32,6 persen perekonomian Riau, artinya sebesar itulah pendapatan masyarakat Riau disumbang baik langsung maupun tidak langsung dari sektor pertambangan dan penggalian. Kondisi di 2018 sangat berbeda jauh, karena sumbangsih tersebut hanya tinggal 19,1 persen.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi Riau 2012-2018 hanya mencapai 2,35 persen per tahun. Dengan pertumbuhan relatif rendah ini, pangsa volume ekonomi riil Riau menyumbang ekonomi nasional menurun dari sekitar 5,7 persen pada 2010 menjadi tinggal 4,6 persen pada 2018.

Karena itu, Iwan mengatakan pemerintah daerah harus benar-benar serius mencari potensi pertumbuhan lainnya di luar sektor migas. Apabila Riau masih mengandalkan sektor tersebut, maka ke depan perekonomian di Riau dikhawatirkan bakal terpuruk.

Artikel ini ditulis oleh: