Terkait dinamika status pekerjaan utama tenaga kerja provinsi Kalteng sejak 2017 hingga 2019, ada yang perlu dicermati bersama demi penghidupan masyarakat Kalteng yang lebih baik.
Pasalnya, porsi pekerja keluarga atau pekerja yang tak dibayar masih cukup tinggi di Kalteng yaitu tidak bergeser dari 12 persen sejak 2017. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak pekerja yang pada kenyataannya tidak berpenghasilan.
Masih berdasarkan BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalteng yang tercatat meningkat pada tahun 2019, pada kenyataannya tidak bisa menandingi kenaikan IPM kabupaten Kapuas.
Terbukti, pada data BPS menunjukan bahwa peningkatan IPM Kalteng hanya sebesar 0,70, sedang peningkatan IPM Kabupaten Kapuas adalah 1,02.
Hal ini menunjukan bahwa IPM Kapuas terus meningkat dan menunjukan bahwa masyarakat Kapuas semakin
Terkait Persoalan kemiskinan, bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kalteng naik dari 0,698 pada Maret 2019 menjadi 0,800 pada Maret 2020.
Begitu juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan di Kalteng pada Maret 2019 sebesar 0,140 naik menjadi 0,200 pada Maret 2020.
Hal ini menunjukan bahwa pemerintah daerah Kalteng yang dipimpin Sugianto Sabran akan ditutup dengan meningkatnya penggangguran, kemiskinan, ketimpangan dan kedalaman kemiskinan yang juga meningkat, dan masih tingginya pekerja tak berpenghasilan di masyarakat Kalteng.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid