Presiden Joko Widodo dalam sesi BRICS-Africa Outreach and BRICS Plus Dialogue, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis, (24/8/ 2023). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Laily Rachev/pri. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Laily Rachev)

Jakarta, aktual.com – Para pemimpin dari negara-negara BRICS menyatakan pada hari Kamis bahwa mereka memberikan penghargaan kepada usulan mediasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Ukraina melalui dialog dan diplomasi yang damai.

“Kami mengingat kembali posisi nasional kami mengenai konflik di dan sekitar Ukraina sebagaimana yang sudah disampaikan dalam forum yang tepat, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB,” kata para pemimpin blok itu dalam Deklarasi Johannesburg II pada akhir pertemuan tiga hari KTT ke-15 BRICS, Kamis (24/8/2023).

Para pemimpin BRICS juga memberikan apresiasi terhadap upaya Misi Perdamaian Para Pemimpin Afrika yang baru-baru ini mengunjungi Ukraina dan Rusia dalam upaya mediasi.

Kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ini juga menegaskan pentingnya menyelesaikan masalah nuklir Iran dengan cara damai dan diplomatis sesuai dengan hukum internasional.

Dalam konteks tersebut, para pemimpin juga mengutuk keras tindakan terorisme dalam semua bentuknya dan manifestasinya.

Blok BRICS berkomitmen untuk melawan terorisme dalam semua bentuk dan manifestasinya, termasuk gerakan teroris lintas batas, jaringan pendanaan terorisme, dan tempat persembunyian mereka.

“Kami menegaskan kembali bahwa terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau suku,” demikian bunyi deklarasi tersebut.

Sebelumnya, BRICS mengumumkan rencananya untuk memperluas kelompok ini dengan mengundang enam negara, termasuk Argentina, Mesir, Iran, Ethiopia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, untuk menjadi anggota baru.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengungkapkan bahwa para pemimpin BRICS telah mengarahkan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara anggota untuk mempertimbangkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran. Laporan mengenai hal ini akan disampaikan pada pertemuan puncak berikutnya.

Lebih dari 20 negara telah menunjukkan minat untuk bergabung dengan kelompok negara-negara berkembang ini.

“Kami menghargai minat negara-negara lain dalam membangun kemitraan dengan BRICS,” ujar Ramaphosa.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menegaskan bahwa negaranya selalu mendukung ekspansi penuh BRICS. Ia menambahkan bahwa anggota-anggota baru ini akan memperkuat kelompok ini.

Modi mengatakan bahwa perluasan BRICS merupakan pesan bagi seluruh institusi global untuk beradaptasi dengan dinamika dunia yang sedang berubah.

Artikel ini ditulis oleh: