Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso memberikan keterangan terkait aksi teror penyerangan dan bom Thamrin di Kantor BIN Jakarta, Jumat (15/1). Dalam keterangannya, BIN telah memberikan sinyal tentang adanya potensi serangan teroris sejak November 2015, serta menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak perlu takut dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/kye/16

Jakarta, Aktual.comDalam akun YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Mantan Kepala BIN 2015-2016 Sutiyoso memaparkan analisis tajamnya terkait penusukan Syekh Ali Jaber.

Menurutnya, sangat diragukan jika pelaku penusukan itu dianggap gila karena dia melakukannya dengan cepat dan tanpa ragu.

“Saya sudah berulang kali menyaksikan tayangan tvOne, rekaman video itu. Jadi kesan saya begini, jadi pelaku itu melakukannya dengan cepat dan tanpa ragu apapun. Kelihatan sekali dia pelan naik panggung, kemudian dia lari mendekati sasaran,” kata Sutiyoso, dalam video yang dipublikasikan tvOne, Senin (14/09).

Baca juga>> Syekh Ali Jaber Sebut Pelaku Merupakan Orang yang Terlatih

Lebih lanjut, Sutiyoso menilai bahwa otak pelaku penusukan tersebut berjalan sebagaimana orang normal karena memilih sasaran yang ditujunya.

“Waktu dia menyerang, menusuk itu juga dipilih bagian yang cukup mematikan di leher. Dengan kekuatan yang penuh itu dari atas,” tambahnya.

Selain itu Sutiyoso menambahkan, pelaku bisa mengetahui waktu kapan dia harus menikam sasarannya.

“Nah, timing yang dia tentukan juga tepat sekali. Bagaimana menunggu sasaran ini lengah gitu,” kata Sutiyoso lagi.

Baca juga>> Penusukan Syeikh Ali Jaber, MUI: Polisi Jangan Mudah Percaya Alasan Gila

“Waktu itu Syekh Ali Jaber lagi berbicara dengan orang di depannya gitu. Jadi itu lengah lah itu kalau dari serangan dan tidak terhalang,” sambungnya.

Tidak hanya melihat dari sisi pelakunya, luka yang dialami Syekh Ali Jaber juga menjadi bagian dari analisis Sutiyoso.

“Tetapi bagian itu (luka-red) menyamping begitu kan, oleh karena itu dipilih leher,” ujarnya.

Sutiyoso yang juga Mantan Gubernur DKI Jakarta ini turut bersyukur karena Syekh Ali Jaber masih diberi keselamatan.

“Atas perlindungan Allah, Syekh Ali Jaber ini bisa menangkis secara refleks dengan tangannya. Dan tangannya akhirnya luka namun tidak fatal. Itu kita lihat secara jelas ya,” imbuh Sutiyoso.

Baca juga>> Basarah Minta Polri Transparan Ungkap Motif Penyerangan Syekh Ali Jaber

Meski dengan teliti menganalisis penusukan Syekh Ali Jaber, Sutiyoso menegaskan bahwa apa yang ia paparkan hanya logika belaka yang belum pasti kebenarannya.

“Nah sekali lagi bahwa ini adalah logika dari saya yang lebih tahu tentu Pak Reza ya. Logika yang bisa saja salah,” pungkasnya.

Sebelumnya, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber langsung diisukan gila sehingga diperiksa kejiwaannya oleh Polresta Bandar Lampung.

Tudingan gila yang dialamatkan kepada pelaku tersebut lantaran keluarga pelaku menyebut anaknya sempat jalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa.

Kolom komentar Apa Kabar Indonesia pun langsung diserbu oleh puluhan warganet yang ikut berasumsi.

“Saksi ahli bukan hanya oleh dari ahli jiwa, tapi perlu juga ortu, tetangga, Ketua RT dan Ketua RW, baru orang itu memang gila apa tidak!” kata Achmad Fachruddin.

“Kalau ortu menyatakan gila, dan bila memberi keterangan palsu tolong di proses secara hukum juga,” sambung Sani Ati. (Suara.com)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin