Banda Aceh, Aktual.com – Bupati Aceh Tengah, Nasruddin menyatakan, petani kopi gayo di Aceh Tengah, Aceh hingga kini belum sejahtera. Padahal, kopi itu telah diekspor ke-14 negara di dunia.

Dia menilai, petani kopi sebagai mata rantai pertama produksi kopi Gayo, harus mendapat presentase distribusi keuntungan yang adil. Sehingga kesejahteraan mereka meningkat.

“Dari mata rantai produksi kopi sampai ke konsumen di 14 negara, petanilah yang mendapat keuntungan paling sedikit. Sehingga mereka tidak bisa sejahtera,” ujar Nasruddin, Jumat (6/11).

Disebutkan, seharusnya untung untuk petani 65-75 persen dari nilai penjualan. Namun, praktek selama ini, yang kerap mendapat untung besar adalah eksportir.

Seharusnya, kondisi itu diperhatikan bersama. Jika tidak, maka petani dikhawatirkan beralih ke komudity lain dan tidak lagi menanam kopi Gayo, karena dinilai tidak menguntungkan secara ekonomi.

“Ini harus kita pikirkan bersama agar kesejahteraan petani kopi meningkat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: