“Penambahan kantor cabang bisa dilakukan dengan meningkatkan status kantor cabang pembantu dan kantor kas. Jadi tidak harus membuka kantor baru yang berbiaya tinggi” katanya.
Lebaih jauh dia menegaskan, dengan berbagai strategi tersebut, Maryono berharap aset BTN dapat terdongkrak naik mencapai Rp500 triliun dalam beberapa tahun mendatang.
“Kami akan lebih ekspansif lagi. Makanya kami membutuhkan modal yang besar. Ada beberapa model yang nanti bisa dipakai jika pada saatnya diperlukan. Apakah itu dengan menerbitkan subdebt, right issue atau bisa juga dengan pengurangan porsi pembagian dividen,” jelas dia.
Namun untuk langkah ini tentunya harus mendapatkan ijin dari pemerintah. Tetapi pihaknya tetap harus melakukan ekspansi dan optimis BTN akan tetap tumbuh sustainable seperti rekam jejak tiga tahun ke belakang yang tumbuh di atas rata-rata industri nasional.
Direktur BTN Adi Setianto menambahkan, untuk mendukung transformasi digital banking tahap kedua, BTN sudah mempersiapkan infrastruktur pendukungnya dengan menciptakan platform baru. Platform ini nantinya akan menunjang kebutuhan perseroan dalam menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid