Menurut Adi, saat ini BTN sedang mempersiapkan pengajuan izin lisensi penerbitan kartu e-money, kartu kredit dan QR payment ke Bank Indonesia. Diharapkan tahun ini ketiga produk baru BTN tersebut bisa diluncurkan, sehingga nantinya BTN akan dapat menerbitkan kartu tersebut sendiri.
Adi mengungkapkan untuk membangun infrastruktur IT pihaknya melakukan sinergi dengan BUMN, sehingga tidak mengeluarkan biaya investasi sendiri dalam belanja modal (capex), tapi cukup dengan belanja operasional (opex).
“Dana yang dianggarkan untuk operasional IT mencapai sekitar Rp500 miliar selana dua tahun. Pengeluaran maintanance IT kami sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak perlu banyak dana investasi. Seperti data center BTN yang juga menggandeng salah satu BUMN,” jelas Adi.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid