Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kembali mengalami tekanan. Pada perdagangan hari ini diperkirakan akan kembali mengalami penurunan.
Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di posisi Rp13.525 atau melemah 10 poin dari penutupan kemarin di posisi Rp13.515. Sementara pelemahan terus terjadi pada pukul 08.20 WIB sempat ke level Rp13.528. Meski sempat ke posisi Rp13.518, saat ini kembali ke Rp13.523.
Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pergerakan Rupiah yang anjlok karena merespon negatif sentimen dalam negeri seperi pertumbuhan ekonomi dan rikis jumlah cadangan devisa (cadev).
“Rilis GDP kuartal ketiga dianggap di bawah estimasi dan posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2017 tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya,” kata Reza di Jakarta, Rabu (8/11).
Cadev per Oktober 2017 sebanyak US$126,5 miliar atau lebih rendah dibandingkan akhir September 2017 yang sebesar US$129,4 miliar. Meski begitu Bank Indonesia (BI) mengklaim cadev itu mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
“Padahal sebetulnya, tren USD tengah melemah. Hal ini terjadi karena belum adanya kejelasan mengenai pembahasan reformasi sistem perpajakan AS dan tenggat waktu yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan peraturan itu,” kata dia.
Mestinya, kata dia, rupiah bisa memanfaatkan pelemahan USD, tapi sayangnya tak terjadi. Makanya, pelaku pasar tetap mewaspadai mulai terapresiasinya USD dan berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan Rupiah.
“Dengan kondisi itu kami perkirakan support Rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.530 dan resisten rupiah di rentang Rp13.488,” kata dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:

















