Ribuan calon jamaah haji dan umroh  menggelar aksi damai di depan kedutaan Arab Saudi, Jakarta, Kamis (3/10). Dalam aksinya mereka menolak kebijakan aturan biometrik untuk pengajuan visa umrah melalui Visa Fasilitating Service (VFS) Tasheel yang ada di Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Para jamaah umrah kecewa dengan masalah server sistem perekaman data biometrik VFS Tasheel. Kekecewaaan itu datang dari sejumlah calon jamaah asal Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung lantaran diwajibkan merekam data biometrik untuk pengurusan visa umrah.

Salah satu calon jamaah umrah dari Pulau Bangka, Masito mengatakan belum ada perusahaan perekaman data di Bangka. Karena itu, dia dan keluarganya harus ke DKI Jakarta untuk merekam data biomterik.

“Kita dari Bangka enggak ada biometrik. Kalau mau rekam harus ke Jakarta,” kata Masito yang ditemui di VFS Tasheel Epiwalk, Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, ditulis Rabu (19/12).

Masito dan keluarganya berangkat dari Bangka pada Senin (17/12) pagi. Dia sudah membeli tiket pulang ke Bangka untuk penerbangan Senin malam.

Namun, server perekaman biometrik untuk visa umrah bermasalah sejak pukul 09.00 WIB. Sehingga, dia dan keluarganya tidak bisa mengurus perekaman data biometrik.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid