London, Aktual.com – Calon Presiden Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) Sebastian Coe, mengatakan olahraga atletik merasa marah dan terhianati atas tuduhan kegagalan badan atletik dunia itu untuk menginvestigasi ratusan hasil tes obat “mencurigakan”.

Sehari selepas IAAF terhantam tuduhan oleh surat kabar Inggris Sunday Times dan lembaga penyiaran Jerman ARD/WDR, Coe memberikan pembelaan kuat terhadap olahraga lapangan dan lintasan itu dan mengatakan, tuduhan itu merupakan “sebuah deklarasi perang” terhadap olahraga.

“Saya kira setiap orang tidak dapat meremehkan kemarahan yang terasa dalam olahraga ini terkait pengkhianatan yang terjadi pada pekan sebelumnya terhadap olahraga kita,” kata Mantan Juara Olimpiade 1980 dan 1984 pada nomor 1.500 meter itu, dikutip dari Reuter, Rabu (5/8).

“Bahwa dalam beberapa cara kami tidak melakukan sesuatu, untuk hal terbaik, dan hal terburuk terlibat dalam ketertutupan, itu tidak menjadi tanggungan oleh semua hal yang telah kami lakukan dalam olahraga ini selama 15 tahun sebelumnya,” ujar Coe.

“Kami telah memimpin jalannya pengujian independen di luar kompetisi, kami telah memimpin jalannya laboratorium kami, kami adalah olahraga pertama yang punya juri arbritase, kami telah mengenalkan paspor darah pada 2009 karena kami ingin mengangkat sains untuk memberantas kecurangan,” kata Coe.

Dua organisasi media yang membuat tuduhan itu mengatakan telah mendapatkan data pengujian rahasia dari lingkungan IAAF, dikirim oleh seorang pengungkap kasus yang jenuh dengan jumlah kasus doping di atletik.

Laporan kedua media itu berisi tentang hasil pengujian yang mengindikasikan dugaan doping darah yang luas dalam atletik antara 2001 dan 2012, dan memunculkan pertanyaan tentang olahraga atletik hanya pada beberapa pekan menjelang kejuaraan dunia atletik di Beijing, Tiongkok.

“Apa yang menjadi kemarahan saya dan kemarahan olahraga kami adalah pengkhianatan bahwa apa yang kami lakukan bukanlah apa-apa saat kami telah melakukan mekanisme kami dan telah berkonsisten untuk melakukannya,” kata Coe.

“Setiap atlet pada Kejuaraan Dunia Atletik 2011 dan 2013 telah melakukan pengujian darah, itu belum terjadi sebelumnya. Kami telah menghabiskan dua juta dolar setiap tahun (terhadap anti-doping) dan kami bukanlah olahraga kaya, kami telah 10 kali profesional,” kata Coe.

Coe yang akan bersaing mantan atlet lompat galah Sergei Bubka untuk memimpin IAAF menekankan fakta bahwa badan atletik dunia itu punya rekam jejak kuat untuk membasmi kecurangan.

“Kami telah punya sejumlah nama yang terpandang dalam olahraga pada beberapa tahun sebelumnya. Itu tidak menjadi mudah bagi kami, hal itu telah memunculkan rasa malu yang kuat pada kami. Tapi kami selalu mengambil sudut pandang bahwa kami akan mengambil rasa malu dalam jangka pendek dan melindungi atlet-atlet yang bersih.

Coe juga mengecam pernyataan IAAF tidak membagi data pengujian darah dengan Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

“Ini adalah basis data kami, kami akan dan telah melakukan investigasi secara penuh dan kami akan melanjutkan untuk melakukannya dan ada kasus lain yang menjadi materi pada investigasi yang sedang berlangsung,” katanya.

“Asumsi bahwa kami tidak membagi informasi itu adalah benar-benar salah,” kata Coe.

Artikel ini ditulis oleh: