Jakarta, Aktual.com – PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN) dijadikan sebagai tangan oleh para pemburu rente untuk melakukan bancakan terhadap aset PT.Pertamina Geothermal Energy (PGE) melalui proses akuisisi.

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menjelaskan akar dari masalahnya adalah bersumber dari pengendalian taipan dan cukong terhadap pihak yang berkuasa atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Ini kepentingan taipan yang menggunakan tangan pemerintah yang berkuasa dan memperalat PLN untuk menjadikan PGE sebagai bancakan memburu rente,” kata Presiden FSPPB, Noviandri dalam pertemuan pers di Gedung Pertamina Jl Medan Merdeka Jakarta, Kamis (4/8).

Kemudian dia mengemukakan bahwa sengketa yang muncul di permukaan tidak lain akibat dari perebutan proyek 35 ribu MW. Proyek tersebut bertumpu pada Independent Power Producer (IPP), atau dikenal listrik swasta.

Dengan motif itu, maka Pertamina diperlemah secara sistematis. Sedang PLN tidak mempunyai pengalaman dan kemampuan yang baik dalam mengelola geothermal. Akibat akuisisi ini, hutang PLN semakin membengkak, maka cepat atau lambat PGE akan dijual ke swasta.

“Sejak awal proyek 35 GW sudah sesat. Itu merupakan proyek penjarahan keuangan negara dan pajak rakyat,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka