Jakarta, Aktual.com — Bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan, yang masih melanda wilayah Riau dan sekitarnya tentunya memberikan efek yang buruk bagi kesehatan manusia.

Salah satu dampak terburuk dari bencana tersebut yaitu, timbulnya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan). Terkait penyakit tersebut, dr.Purna Irawan SpTHT, memberikan sedikit tips yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya penyakit ISPA. Yaitu, dengan melakukan cuci hidung.

“Seperti kita ketahui, gas atau partikel dari asap kebakaran bisa masuk ke paru-paru melalui hidung. Tetapi untungnya kita memiliki silia atau rambut hidung yang dapat membersihkan partikel asap yang masuk, Oleh sebab itu saya sarankan untuk warga yang tinggal di wilayah paparan kabut asap dapat melakukan cuci hidung dengan cairan infus atau NaCl di lubang hidungnya,” ungkapnya kepada Aktual.com, saat memberikan penjelasan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat (02/10).

Hal tersebut memang dapat mencegah masuknya partikel beracun yang dihirup oleh hidung kita. Dokter Purna juga menjelaskan cara pencucian yang dapat kita lakukan yaitu, dengan menggunakan alat suntik.

“Kita bisa lakukan cuci hidung dengan meminta cairan NaCl kepada Puskesmas terdekat. Semprotkan dengan alat suntik berukuran 10 cc tanpa pakai jarumnya hingga ke belakang rongga hidung,” papar dr Purna menjelaskan.

Dr.Purna kembali menerangkan, bahwa teknik pencucian hidung menggunakan NaCl banyak diterapkan untuk wilayah yang memiliki polusi udara cukup tinggi. Karena, jika dilakukan dengan air biasa, akan terasa perih.

“Dalam beberapa jurnal, seseorang yang tinggal di wilayah paparan polusi tinggi harus rajin cuci hidung dengan NaCl. Jangan pernah menggunakan air biasa karena rasanya bisa sangat nyeri,” urainya kembali menjelaskan.

Ia juga menegaskan, bahwa pencucian hidung menggunakan NaCl baru boleh diberlakukan pada anak usia tiga tahun ke atas.

“Cuci hidung ini sudah boleh dilakukan pada anak mulai usia tiga tahun sampai dewasa. Masyarakat minimal dua kali sehari melakukan cuci hidung tersebut,” tegasnya lagi menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: