Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) didampingi Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (kiri) saat memberikan keterangan media usai acara Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia (HAKORDIA) 2021 di halaman Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/12). Foto: dok. Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) didampingi Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi (kiri) saat memberikan keterangan media usai acara Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia (HAKORDIA) 2021 di halaman Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/12). Foto: dok. Kementan RI

Jakarta, Aktual.com – Seluruh jajaran Kementerian Pertanian sepakat akan menjalankan kinerjanya ke depan dengan lebih transparan dan akuntabel. Penegasan ini disampaikan pada Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia (HAKORDIA) 2021, sekaligus Refleksi Pelaksanaan Program Unggulan Pembangunan Pertanian, di Lapangan Upacara Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Senin (13/12).

Kegiatan bertajuk ‘Satu Padu Bangun Budaya Anti Korupsi Untuk Memperkuat Sektor Pertanian dalam Mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern’ ini, dihadiri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Wakil Menteri (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi, serta seluruh jajaran di lingkungan Kementan.

“Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia ini sangat spesial, dengan mengundang seluruh jajaran di Kementerian Pertanian di 34 provinsi. Artinya dari seluruh Indonesia terwakili hari ini, yang dilanjutkan dengan rapat kerja,” kata Syahrul kepada awak media.

Didampingi Wamentan Harvick Hasnul Qolbi, Mentan menjelaskan peringatan HAKORDA ini merupakan momentum untuk melakukan konsolidasi emosional jajaran pimpinan di kementeriannya. Agar para pejabat maupun pelaksana teknis program Kementan, dapat bekerja sesuai dengan aturan dalam menjaga integritasnya.

“Oleh karena itu, salah satu yang telah kita sepakati bersama adalah semua program harus dilakukan dengan SOP [Standar Operasional Prosedur], lebih transparan, dan lebih terakuntabilitas publik lebih banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata, mengutarakan pentingnya upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementan, lantaran berdampak langsung pada terhambat program ketahan pangan yang telah dicanangkan pemerintah.

“Korupsi dapat berdampak pada dua sektor, yakni penyediaan tenaga kerja maupun penyediaan pangan,” ujarnya.

Dari pengalamannya sebagai Hakim Tipikor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Alex mengungkapkan, bahwa kasus korupsi di lingkungan Kementan yang pernah ditanganinya, menyangkut kasus impor daging, penyaluran subsidi bibit, hingga pengadaan peralatan pengusir hama.

“Pertanian itu banyak menyangkut kepentingan masyarakat kecil. Petani-petani kita itu kepemilikan lahannya gak sampai setengah hektar, apakah itu bisa mensejahterakan petani?” tuturnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kanan) saat meluncurkan aplikasi Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat (KALDU EMAS) di lapangan upacara Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/12). Foto: dok. Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kanan) saat meluncurkan aplikasi Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat (KALDU EMAS) di lapangan upacara Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/12). Foto: dok. Kementan RI

Dalam kegiatan ini, Kementerian Pertanian turut meluncurkan aplikasi Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat (KALDU EMAS) di bawah kendali Inspektorat Jenderal Kementan. Juga memberikan penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).

Peringatan HAKORDIA 2021 ini, selain menghadirkan Motivators ESQ Ary Ginanjar, juga dilanjutkan dengan evaluasi seluruh program unggulan Kementerian Pertanian 2021. Mulai darisektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Karantina Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Prasarana dan Sarana Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM, dan Ketahanan Pangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: A. Hilmi