“Silakan pilih paslon presiden masing-masing tapi kemudian saat kita harus menahan diri untuk tidak menyebarkan berita tidak benar satu sama lainnya. Supaya keutuhan bangsa tetap terpelihara,” katanya.
Ia mengatakan hoaks terkait suku, agama, dan menjelekkan salah satu pasangan calon presiden atas dasar agama dan suku, dapat merusak jejaring kebangsaan sehingga hal itu harus dihentikan.
“Silakan mengajukan program-program apa yang bisa dilakukan oleh paslon, hentikan berita hoaks dapat merusak jejaring kebangsaan,” tuturnya.
Azyumardi menambahkan secara organisasi, etnis yang ada tidak secara terbuka mendukung salah satu pasangan calon presiden, karena tidak semua anggota etnis kesukuan itu mendukung pasangan yang dipilih.
Hal itu, katanya, pasti akan ada perbedaan. “Supaya tidak terpecah belah satu suku atau kelompok etnis, maka pimpinannya jangan melakukan dukungan secara terbuka karena ini bisa menimbulkan perpecahan dan konflik di dalam etnisnya. Kalau ada anggota organisasi etnis mendukung paslon tertentu silakan, tapi jangan mengatasnamakan kelompok etnisnya karena kalau mengatasnamakan etnisnya pasti bagian lain tidak mendukung,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: